Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Sebuah Kisah : Tentang Bubur Kacang Hijau

Aku ingin bercerita tentang bubur kacang hijau. Bubur kacang hijau : kacang hijau, santan, dan gula jawa. Bukan sih, aku bukan mau bercerita tentang resep membuat bubur kacang hijau. Melainkan kesukaanku terhadap bubur kacang hijau dan beberapa kenanganku tentang bubur kacang hijau. Aku mulai ceritaku, ya. Oh iya, boleh banget loh kalau kalian baca ceritaku sambil ngemil kerupuk taro hehe. Ini hanya sepenggal kisah-kisah yang aku ingat tentang bubur kacang hijau. Mungkin tidak berurutan, jadi maaf ya kalau membuat kalian bingung. Dulu waktu masih SD aku sudah menyukai bubur kacang hijau, atau pun es bubur kacang hijau. Dulu, ada tetangga, orang tua temanku, rumahnya hanya beda kawasan RT, memiliki kulkas. Waktu itu masih jarang orang yang memiliki kulkas. Mungkin karena bosan atau hanya mengisi waktu luang, orang tua temanku itu membuat bubur kacang hijau. Lalu dikemas ke dalam plastik putih panjang dan membekukannya di dalam kulkas. Bubur kacang hijau yang sudah membeku itu ...

Tentang Mie Instan

Mie instan itu harganya naik terus ya. Aku ingat, waktu aku masih balita harga mie instan itu kalau tidak salah 600 rupiah. Itu belasan tahun lalu. Sekarang udah 2000 rupiah sampai 2500 rupiah. Aku ingin menuliskan beberapa hal tentang mie instan, bukan tentang khasiat atau bahayanya. Kalau itu kalian pasti sudah sering membacanya, dari sumber yang terpercaya yang lebih akurat daripada kalau aku yang menyampaikan. Hehehe Lagi-lagi ini ceritaku dari aku masa kanak-kanak bahkan kalau memungkinkan sampai sekarang. Mungkin aku menyampaikannya dengan tidak berurutan karena memori otakku yang tidak bisa mengurutkannya juga. Silahkan menyimak, semoga bahagia… Bermula saat aku usia 5 tahun dan sebelumnya. Mungkin sejak balita aku sudah sering mengkonsumsi mie instan. Kalian pernah mendengar bukan, mengenai larangan makan mie instan dengan nasi? Paragraf ini ceritaku tentang mie instan dan nasi. Dulu aku lebih sering makan mie instan kuah daripada goreng. Ibuku yang sering memasakkannya...

Wilis : Tentangku

Namaku Wilis Nurbarokah. Saat aku menulis ini, usiaku 21 tahun. Aku tidak tahu berapa usiaku ketika kamu membaca ini. Mungkin kalau kamu membaca tulisan ini setelah dua tahun aku menulisnya, usiaku 23 tahun. Dan seterusnya. Ah sudahlah, ini tidak penting. Aku hanya ingin bercerita tentang beberapa hal yang aku ingat ketika aku masih berusia anak-anak. Ketahuilah, saat ini aku sudah tidak di usia anak-anak. Tetapi kalau kamu bertemu denganku kamu bisa mengira aku ini anak-anak. Tubuhku kecil, badanku pendek. Mukaku belum banyak berpoles, hanya seperlunya saja. Eh… aku tidak bermaksud menjutifikasi wajah berpoles, hanya menggambarkan diriku saja. Ini keadaan saat ini ya, tidak tahu dua tahun setelah aku membuat tulisan ini. Dan kalau kamu juga membaca dua tahun setelah tulisan ini dibuat, mungkin kondisi diriku yang aku gambarkan sudah tidak aktual. Ah… sudah deh. Ini adalah hal yang lagi-lagi tidak penting! Waktu itu aku masih berumur 6 tahun. Aku memandang diriku sendiri di dalam...